OPEN ACCESS PEER-REVIEWED | RESEARCH ARTICLE

Main Article Content

Authors

Jadmiko Darmawan
Evi Tahapari
Wahyu Pamungkas

Abstract

The increasing demand for striped catfish and pasupati seed will be met through an intensive hatchery with a recirculation system and increased stock density. The purpose of this research was to figure out the effect of stocking density on the performance of growth and survival rate of striped catfish and pasupati in the nursery recirculation system. Rearing was carried out on the fiber with a capacity of 30 liters and equipped with aeration installation and recirculation systems. The study was conducted with three stocking density treatments, namely A) 1 fish L-1 , B) 5 fish L-1 , and C) 10 fish L-1 . We used juveniles of striped catfish and pasupati aged 28 days with an average standard length of 2.14 ± 0.31 cm and 2.22 ± 0.25 cm, and total length of 2.63 ± 0.39 cm and 2.75 ± 0.29 cm, and weight of 0.14 ± 0.06 g and 0.16 ± 0.04 g, respectively. The fish were fed thrice a day at satiation level with floating pellet with 30% crude protein content. The result showed that the optimum stocking density for striped catfish was 5 fish L-1 . During this treatment, the survival rate of of striped catfish was 92.33% with specific growth rate of the weight, standard length and total length of fish for 45 days of rearing were 7.85%, 2.42% and 2.40% , respectively. However, an optimum stocking density for pasupati was 1 fish L-1 . The survival rate of pasupati was 71.67% with specific growth rate of weight, standard length and the total length for 45 days of rearing were 10.78%, 3.35% and 3.32%, respectively.


Abstrak


Permintaan benih ikan patin siam dan pasupati yang terus meningkat akan dapat terpenuhi melalui pembenihan secara intensif dengan sistem resirkulasi dan peningkatan padat penebaran. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh padat penebaran terhadap performa pertumbuhan dan tingkat sintasan benih ikan patin siam dan pasupati pada pende- deran sistem resirkulasi. Kegiatan pendederan dilakukan pada bak fiber kapasitas 30 liter yang dilengkapi dengan insta- lasi aerasi dan sistem resirkulasi. Penelitian dilakukan dengan tiga perlakuan padat penebaran, yaitu A) 1 ekor L-1 , B) 5 ekor L-1 , dan C) 10 ekor L-1 . Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan patin siam dan pasupati berumur 28 hari dengan rata-rata panjang baku 2,14±0,31 cm dan 2,22±0,25 cm, panjang total 2,63±0,39 cm dan 2,75±0,29 cm, serta bobot 0,14±0,06 g dan 0,16±0,04 g. Pakan diberikan secara at satiation berupa pelet terapung dengan kandungan protein ka- sar 30% dan frekuensi pemberian pakan sebanyak tiga kali sehari. Hasil penelitian pada ikan patin siam menunjukkan bahwa padat penebaran optimum ditunjukkan oleh perlakuan 5 ekor L-1 dengan laju pertumbuhan spesifik terhadap bo- bot, panjang baku, panjang total selama 45 hari pemeliharaan sebesar 7,85%, 2,42% dan 2,40%, dengan tingkat sintasan sebesar 92,33%. Hasil penelitian pada ikan patin pasupati menunjukkan bahwa padat penebaran optimum ditunjukkan oleh perlakuan 1 ekor L-1 dengan laju pertumbuhan spesifik terhadap bobot, panjang baku dan panjang total selama 45 hari pemeliharaan sebesar 10,78%, 3,35% dan 3,32%, dengan tingkat sintasan sebesar 71,67%.

Keywords:
density; growth rate; pasupati; recirculation; striped catfish; survival rate;

Downloads article

Download data is not yet available.

Article Details

References

Ahmad T, Rusmansyah, Sutrisno. 2008. Performa biologis calon induk patin jambal (Pangasius djambal) pada volume bak dan cara aerasi berbeda. Jurnal Riset Akuakultur, 3(1): 63-71.

Apriani I, Budiardi T, Hadiroseyani Y. 2014. Optimalisasi faktor produksi usaha pendederan ikan patin Pangasianodon hypophthalmus ukuran 2 inci di desa Sukamandi Jaya, Subang. In: Sudrajat A, Masengi S, Nainggolan C, Raharjo P, Sipahutar YH (eds.). Prosiding Seminar Nasional Per- ikanan Indonesia 2014. Sekolah Tinggi Perikanan, Jakarta. pp. 198-205.

Boyd CE. 1990. Water quality in pond for aquaculture. Birmingham Publishing Company, Alabama. 482 p. G

Budiardi T, Gemawaty N, Wahjuningrum D. 2007. Produksi ikan neon tetra Paracheirodon innesi ukuran L pada padat tebar 20, 40 dan 60 ekor/liter dalam sistem resirkulasi. Jurnal Akuakultur Indonesia, 6(2): 211–215.

Castell JD, Tiews K. 1980. Report of the EIFAC, IUNS and ICES Working Group on the standardization of methodology in fish nutrition research. Hamburg, Federal Republic of Germany, 21–23 March, 1979. EIFAC Technical Paper, 36: 24 p.

Darmawan J, Tahapari E. 2013. Evaluasi produksi massal benih ikan patin siam (Pangasianodon hypophthalmus Sauvage, 1878) dalam menunjang industrialisasi perikanan. In: Isnansetyo A, Husni A, Djumanto, Rachmawati N, Widianingroem R, Rusta- di, Suadi, Ustadi (eds.). Prosiding Seminar Nasional Tahunan X Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan Tahun 2013. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. pp RA- 16:1-9.

Darmawan J, Tahapari E, Kusdiarti. 2013. Studi kasus produksi massal benih patin pasupati di masyarakat Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. In: Sudrajat A, Masengi S, Nainggolan C, Raharjo P, Sipahutar YH (eds.). Prosiding Seminar Nasional Peri- kanan Indonesia Hasil Penelitian Perikan- an dan Kelautan Tahun 2013. Sekolah Tinggi Perikanan, Jakarta. pp. 470-474.

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. 2005. Kebijakan dan program prioritas tahun 2006 pembangunan perikanan budidaya. Rakernas Departemen Kelautan dan Perikanan, Jakarta. 31p.

Effendi I, Bugri HJ, Widanarni.2006. Pengaruh padat penebaran terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan gurami Osphronemus gouramy Lac. Ukuran 2 cm. Jurnal Akuakultur Indonesia, 5(2): 127- 135.

Effendie MI. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta. 163 hlm.

Gaffar KA, Muthmainnah D, Suryati NK. 2012. Perawatan benih ikan gabus Channa striata dengan perbedaan padat tebar dan per- bedaan volume pakan. In: Karmiadji DW, Notosudjono D, Nurzal ER, Syafarudin, Djarot I, Wicaksono H, Saufi A. Prosiding Seminar Insentif Riset Sinas 2012. Deputi Bidang Relevansi dan Produktivitas Iptek Kementerian Riset Dan Teknologi, Jakarta. pp. 0727: PG303-PG306.

Gustiano R, Kristanto AH.2007. Evaluation of hibridization between Pangasius djambal Bleeker, 1846 and Pangasianodon hypophthalmus Sauvage, 1878: Biometric characterization and growth analysis. Indonesian Aquaculture Journal 2(1): 27-33.

Gustiano R, Sudarto, Pouyaud L.. 2003. Bagai- mana mengenali patin jambal? In: Slembrouck J, Komarudin O, Maskur, Legendre M (eds). Petunjuk Teknis Pembenihan Ikan Patin Indonesia, Pangasius djambal. Institut de la Recherche pour le Development –Departemen Kelautan dan Peri- kanan, Jakarta. pp. 3-14.

Helfrich LA, Libey G. 2000. Fish Farming in Recirculating Aquaculture System (RAS). Departement of Fisheries and Wildlife Sciences, Virginia. 19 p.

Hepher B, Pruginin Y. 1981. Commercial Fish Farming with Special Reference to Fish Culture in Israel. John Willey and Sons, New York. 261 p.

Hickling CF. 1971. Fish Culture. Faber and Faber, London. 317 p.

Kadarini T, Sholichah L, Gladiyakti M. 2010. Pengaruh padat penebaran terhadap sintasan dan pertumbuhan benih ikan hias silver dolar (Metynnis hypsauchen) dalam sistem resirkulasi. In: Sudrajat A, Rachmansyah, Hanafi A, Azwar ZI, Imron, Kristanto AH, Chumaidi, Insan I. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2010. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya, Jakarta. pp. 409-416.

Khoi LND. 2007. Description of the Pangasius value chain in Vietnam. School of Economics and Business Administration, Can Thö University, Vietnam. 48 p.

Nurlaela I, Tahapari E, Sularto. 2010. Pertumbuhan ikan patin nasutus (Pangasius nasutus) pada padat tebar yang berbeda. In: Sudrajat A, Rachmansyah, Hanafi A, Azwar ZI, Imron, Kristanto AH, Chumaidi, Insan I. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2010. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya, Jakarta . pp. 31-36.

Praseno O, Azwar ZI, Sularto, Tahapari E.2010. Analisis kebijakan pengembangan budidaya ikan patin pasupati. Buku Analisis Kebijakan Pembangunan Perikanan Budidaya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya, Jakarta. pp. 23-33.

Praseno O, Azwar ZI, Tahapari E, Sularto.2010. Pembesaran ikan patin pasupati pada lahan tambak bersalinitas rendah di Kabupaten Brebes Jawa Tengah. In: Sudrajat A, Rachmansyah, Hanafi A, Azwar ZI, Imron, Kristanto AH, Chumaidi, Insan I. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2010. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya, Jakarta. pp. 101-106.

Putra I, Setiyanto DD, Wahyjuningrum D. 2011. Pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila Oreochromis niloticus dalam sistem resirkulasi. Jurnal Perikanan dan Kelautan 16(1): 56-63.

Samsundari S, Wirawan GA. 2013. Analisis penerapan biofilter dalam sistem resirkulasi terhadap mutu kualitas air budidaya ikan sidat (Anguilla bicolor). Jurnal Gamma 8(2): 86-97.

Tahapari E, Darmawan J, Pamungkas W, Sularto, Nurlaela I. 2014. Pemeliharaan larva/benih ikan patin pasupati (pendederan I) secara indoor hatchery dan pendederan II benih ikan patin pasupati secara outdoor di kolam. In: Imron, Gunadi B, Ariyanto D, Iswanto B (eds). Petunjuk Teknis Teknologi Pembenihan dan Pembesaran Ikan Patin Pasupati. Balai Penelitian Pemuliaan Ikan, Sukamandi. pp. 10-25.

Wedemeyer GA. 1996. Physiology of Fish in Intensive Culture Systems. Chapman & Hall, New York. 250 p.

 

Most read articles by the same author(s)