OPEN ACCESS PEER-REVIEWED | RESEARCH ARTICLE

Main Article Content

Authors

Nebuchadnezzar Akbar
Irmalita Tahir
Abdurrachman Baksir
Rustam E Paembonan
Firdaut Ismail

Abstract

Halmahera Epaulette Shark (Hemiscyllium halmahera) is an endemic fish in the North Maluku sea. This species was first discovered in two spots of Halmahera waters namely Ternate and Bacan in 2013. Halmahera Epaulette Shark research was continue in Weda and Kao Bay in 2016, 2017 and 2018. Those previous studies, however, did not reveal the morphological description of this species in the other part of the Halmahera Islands. This research was made to enhance the information about this species from the other part of Halmahera waters with a purpose to describe the morphology of Halmahera epaulette shark. The study was carried out in remote areas of Loleo, Tidore, Maitara, Mare, and Lelei Island in 2018. Photos of fish were documented, some meristic and morphometric characters and body weigt were measured. Halmahera epaulette shark has many local names. Observation results showed that many dark brown spots with different patterns and shapes were present with 0.5-1.2 cm in diameter. The total and standard lengths were 40-63 cm and 35-55 cm, respectively. Head length and head width ranged from 7-12 cm and 3-6 cm, respectively. The head height ranged from 9-10 cm. The body circumference of fish ranged between 11-24 cm. Pectoral fins length ranged from 4-6 cm. The dorsal fin length ranged from 5-6 cm. The lower tail length ranged from 4-6 cm. The upper tail length ranged from 4-6 cm. Fish mouth type is subterminal with pointed teeth.


Abstrak


Hiu berjalan Halmahera (Hemiscyllium halmahera) merupakan biota laut endemik yang terdapat di perairan laut Maluku Utara. Spesies ini pertama kali ditemukan pada tahun 2013 di dua titik di perairan Halmahera yakni Ternate dan Bacan. Penelitian dilanjutkan pada tahun 2016, 2017 dan 2018 di perairan Halmahera yakni Weda dan Teluk Kao. Penelitian tersebut belum mengungkapkan secara lengkap deskripsi morfologis ikan tersebut pada wilayah perairan di Pulau Halmahera lainnya. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh data deskripsi morfologis hiu berjalan halmahera. Penelitian ini, dijadikan sebagai data tambahan dari hasil penelitian sebelumnya. Upaya koleksi hiu berjalan dilakukan pada bulan Januari-November tahun 2018 di wilayah perairan Loleo, Tidore, Maitara, Mare dan Lelei. Sampel yang diperoleh difoto, beberapa karakter meristrik, morfometrik, dan bobot tubuh ikan diukur. Ikan ini memiliki banyak nama lokal yang berbeda. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa spesies ini memiliki banyak bintik berwarna coklat tua dengan pola ukuran dan bentuk yang berbeda-beda dengan ukuran diameter antara 0,5-1,2 cm. Panjang total tubuh dan panjang standar berkisar antara 40-63 cm dan 35-55 cm. Panjang kepala 7-12 cm; lebar kepala 3-6 cm; tinggi kepala 9-10 cm; lingkar tubuh 11-24 cm. Panjang sirip pektoral 4-6 cm; Panjang sirip dorsal 5-6 cm; panjang ekor bagian bawah 4-6 cm. Panjang ekor bagian atas antara 4-6 cm. Tipe mulut subterminal dengan gigi yang runcing. 

Keywords:
endemic; morphology; walking shark halmahera;

Downloads article

Download data is not yet available.

Article Details

References

Ashraf MA, Maah MJ, Yusoff I. 2011. Assess-ment of heavy metals in the fish samples of mined out ponds Bestari Jaya, Penin-sular Malaysia. Proceedings of the Indian National Science Academy, 77(1): 57-67.

Astuti LP, Indriatmoko. 2018. Kemampuan be-berapa tumbuhan air dalam menurunkan pencemaran bahan organik dan fosfat un-tuk memperbaiki kualitas air. Jurnal Teknologi Lingkungan, 19 (2): 183-190.

Bhat A. 2003. Diversity and composition of fresh fishes in river systems of Central Western Ghats. India. Enviromental Bio-logy of Fishes, 68 (1): 25-38. CITES, UNEP-WCMC. 2017. The Checklist of CITES Species Website. Appendices I, II and III valid from 04 April 2017. CITES Secretariat, Geneva, Switzerland. Com-piled by UNEP-WCMC, Cambridge, UK. https://www.cites.org/eng/app/appendices.php. Diakses tanggal 5 Maret 2019. Dharmayanthi E, Zulkarnain, Sujianto. 2018. Dampak alih fungsi lahan pertanian padi menjadi perkebunan kelapa sawit terha-dap lingkunagn, ekonomi dan sosial bu-daya di Desa Jatibaru Kecamatan Bunga Raya Kabupaten Siak. Dinamika Ling-kungan Indonesia, 5 (1): 34-39.

Fahmi M, Ginandjar R, Kusumah RV. 2015. Keragaman ikan hias di lahan gambut cagar biosfer Bukit-Batu, Provinsi Riau. Setyawan AD, Sugiyarto, Pitoyo A, Her-nawan UE, Widiastuti A (Editor). Prosi-ding Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, Depok, 20 Desember 2014. Volume 1 Nomor 1: 51-58.

Haryono. 2010. Panduan Lapang Ikan Perairan Lahan Gambut: LIPI Press. Jakarta. xi+ 97 hlm.

Haryono. 2012. Iktiofauna perairan lahan gam-but pada musim penghujan di Kalimantan Tengah. Jurnal Iktiologi Indonesia, 12 (1): 83-91. Hirano T, Kusin K, Limin S, Osaki M. 2014. Carbon dioxide emissions through oxi-dative peat decomposition on a burn tro-pical peatland. Global Change Biology, 20: 555–565.

Husnain, Wigena IGP, Dariah A, Marwanto S, Setyanto P, Agus F. 2014. CO2 emissions from tropical drained peat in Sumatra, Indonesia. Mitigation and Adaptation Strategies for Global Change, 19 (6): 845–862.

Huwoyon GH, Gustiano R. 2013. Peningkatan produktivitas budidaya ikan di lahan gambut. Media Akuakultur, 8(1): 13-21

Iqbal M. 2011. Ikan-Ikan di Hutan Rawa Gam-but Merang-Kepayang dan Sekitarnya. Merang REDD Pilot Project GIZ, Palem-bang. 92 p.

Kottelat M, Whitten AJ, Kartikasari SN, Wirjo-atmodjo S. 1993. Freshwater Fishes of Western Indonesia and Sulawesi. Periplus Editions collaboration with Environ-mental Management Development of Indonesia (EMDI) Project and Ministry of State for Population and Environment, Republic of Indonesia. 293 p.

MacKinnon K, Hatta G, Halim H, Mangalik A. 2000. Ekologi Kalimantan. Percetakan Desa Putra. Jakarta. xxii; 972 hlm.

Olivera EF, Minte-Vera CF, Goulart E. 2005. Structure of fish assemblages along spa-tial gradients in a deep subtropical reser-voir (Itaipu Reservoir, Brazil-Paraguay Border). Environmental Biology of Fishes, 72(3): 283–304.

Page SE, Rieley JO, Banks CJ. 2011. Global and regional improtance of the tropical peatland carbon pool. Global Change Biology, 17 (2): 798–818

Parish F, Sirin A, Charman D, Joosten H, Mina-yeva T, Silvius M, Stringer L. (Eds.). 2008. Assessment on Peatlands, Biodi-versity and Climate Change. Main Re-port. Global Environment Centre, Kuala Lumpur and Wetlands International. Wageningen. 179 p. Prijono SN, Koestoto, SuhardjonoYR. 1999. Kebijakan Koleksi. Suhardjono (Editor), Buku Pegangan Pengelolaan Koleksi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi - LIPI. 19 hal

Rainboth WJ. 1996. Fishes of the Cambodian Mekong. FAO Species Identification Field Guide for Fishery Purposes. FAO, Rome, 265 p.

Ramarta da Linne, E, Suryanto A, Muskanan-fola MR. 2015. Tingkat kelayakan kua-litas air untuk kegiatan perikanan di Wa-duk Pluit, Jakarta Utara. Diponegoro Journal of Maquares, 4(1): 35-45.

Ramdhan M, Siregar ZA. 2018. Pengelolaan wilayah gambut melalui pemberdayaan masyarakat desa pesisir di kawasan hidrologis gambut Sungai Katingan dan Sungai Mentaya Provinsi Kalimantan Tengah. Jurnal Segara, 14 (3): 145-157.

Ridwan AK, Setyawati TR, Yanti AH. 2016. Inventarisasi jenis-jenis ikan yang dite-mukan di estuari Sungai Tanjung Belim-bing Kabupaten Sambas. Protobiont, 5(3): 47-53. Roberts TR, Kottelat M. 1994. The Indo-Pacific tigerperches, with a new species from the Mekong Basin (Pisces: Coiidae). Ichthyo-logical Exploration of Freshwaters, 5(3): 257-266.

Shah ASRM, Zarul HH, Chan KY, Zakaria R, Khoo KH, Mashhor M. 2006. A recent survey of freshwater fishes of the Paya Beriah Peat Swamp Forest, North Perak, Malaysia. Journal Biosains, 17(1): 51-64

Sabiham S, Sukarman. 2012. Pengelolaan lahan gambut untuk pengelolaan kelapa sawit di Indonesia. Jurnal Sumberdaya Lahan, 6 (2): 55-66

Satyani D, Sudradjat A, Sugama K. 2007. Ikan Hias Air Tawar Indonesia. Pusat Riset Perikanan Budidaya. Jakarta. 146 pp.

Sukmono T, Margaretha M. 2017. Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tiga Puluh. Yayasan Konservasi Ekosistem Hutan Sumatera & Frankfurt Zoological So-ciety.104 p.

Suwarno Y, Purwono N, Suriadi AB, Nahib I. 2016. Kajian kesatuan hidrologis gambut wilayah Kalimantan Tengah. In: Amhar F, Dewayani, Nahib I, Narieswari L, Niendyawati, Riyadi B, Suwarno Y, Sur-yanta J, Turmudi (Editor). Seminar Nasi-onal Peran Geospasial dalam Membing-kai NKRI 2016. Diselenggarakan oleh Badan Informasi Geospasial dengan Ma-syarakat Penginderaan Jauh Indonesia. Cibinong 5 Oktober 2016. 233-242.

Tampubolon PARP, Rahardjo MF, Krismono. 2014. Potensi ancaman invansif ikan os-kar (Amphilophus citrinellus) di Waduk Ir. H. Djuanda, Jawa Barat. Widyariset, 17(3): 311-322. Tiara A. 2015. Inventarisasi jenis ikan di Danau Bengaris Daerah Aliran Sungai Kahayan Kota Palangka Raya. Tesis. Institut Aga-ma Islam Negeri Palangka Raya. 83 hal.

Tjakrawidjaja AH. 2006. Dimorfisme seksual dan nisbah kelamin ikan arwana (Sclero-pages spp.). Jurnal Iktiologi Indonesia, 6(2): 115-119.

Tobing ISL, Rusmendro H, Setia TM, Sadikin LA, Santoso E, Tang E, Kurniadi. 2011. Potensi keanekaragaman hayati dan hutan bernilai konservasi tinggi di kawasan penyangga Suaka Margasatwa Sungai Lamandau, Kalimantan Tengah. Laporan Penelitian. Kerjasama Yayorin dan Fakultas Biologi Universitas Nasional Jakarta. 107 p.

Umar C, Prianto E. 2016. Potensi ikan hias di lahan gambut Sungai Serkap dan peluang pemasarannya. In : Rahardjo MF, Sulisti-ono, Sudrajat A, Hadie W, Fahmi MR (Editor). Prosiding Simposium Nasional Ikan Hias. Balai Kota Depok, 16 Septem-ber 2015, pp: 7-14.

Wahyudewantoro G. 2010. Kajian potensi ikan di lahan gambut Tasik Betung Riau. Bio-natura, 12 (2): 57-62

Wahyunto, Nugroho K, Ritung S, Sulaeman Y. 2014. Peta lahan gambut Indonesia: me-tode pembuatan, tingkat keyakinan, dan penggunaan. In: Wihardjaka A, Maftuah E, Salwati, Husnain, Agus F (editor). Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Berkelanjutan Lahan Gambut Terdegra-dasi untuk Mitigasi Emisi Grk dan Pe-ningkatan Nilai Ekonomi. Dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian Repu-blik Indonesia. Jakarta, 18-19 Agustus 2014, pp: 81-96.

Whitten AJ, Damanik SJ, Anwar J, Hisyam N. 1987. The Ecology of Sumatera. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 583 p.

Wibowo A, Sloterdijk H, Ulrich SP. 2015. Iden-tifying Sumatran peat swamp fish larvae through DNA barcoding, evidence of complete life history pattern. Procedia Chemistry, 14: 76 – 84.

Widodo P, Akmal, Syafiudin. 2010. Budidaya ikan patin (Pangasius hypophthalmus) pada lahan marjinal di Kabupaten Pulang Pisau Povinsi Kalimantan Tengah. In: Sugama K, Wijopriono (Editor). Prosi-ding Forum Inovasi Teknologi Akuakul-tur 2010. Diselenggarakan oleh Pusat Pe-nelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya. Balai Penelitian dan Pengem-bangan Kelautan dan Perikanan. Kemen-terian Kelautan dan Perikanan Indonesia. 49-60.

Zamroni M, Rohmy S, Musa A. 2016. Ikan ri-ngau (Datnioides Microlepis): Hubungan panjang bobot dan karakter habitat. In: Rahardjo MF, Sulistiono, Sudrajat A, Hadie W, Fahmi MR (Editor). Prosiding Simposium Nasional Ikan Hias. Balai Kota Depok, 16 September 2015. 30-40.

Zulfahmi I, Muliari, Mawaddah I. 2016. Toksi-sitas limbah cair kelapa sawit terhadap ikan nila (Oreochromis niloticus Linn. 1758) dan ikan bandeng (Chanos Chanos Froskall 1755). Agricola, 7(1): 44 – 55.